DALIL DIBOLEHKANNYA TAHLILAN (Bag. I)
Pada hari1,3,7,40,100,1000 setelah kematian seseorang
Pertanyaan :
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
Ustadz..
Ada khabar yang telah tersebar di berbagai media bahwasanya :
Allah telah memberi tanda kematian seorang muslim sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian.
Tanda 100 hari menjelang ajal :
Selepas waktu Ashar (Di waktu Ashar karena pergantian dari terang ke
gelap), kita merasa dari ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran
yang sangat kuat, lain dari biasanya, Bagi yang menyadarinya akan terasa
indah di hati, namun yang tidak menyadari, tidak ada pengaruh apa-apa.
Tanda 40 hari menjelang kematian :
Selepas Ashar, jantung
berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan
gugur. Malaikat maut akan mengambil daun kita dan mulai mengikuti
perjalanan kita sepanjang hari.
Tanda 7 hari menjlang ajal :
Akan diuji dengan sakit, Orang sakit biasanya tidak selera makan. Tapi
dengan sakit ini tiba-tiba menjadi berselera meminta makanan ini dan
itu.
Tanda 3 hari menjelang ajal :
Terasa denyutan ditengah
dahi. Jika tanda ini dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita
tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang yang memandikan kita
nanti.
Tanda 1 hari sebelum kematian :
Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun-ubun, menandakan kita tidak sempet menemui Ashar besok harinya.
Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk di bagian pusar, kemudian
ke pinggang lalu ketenggorokan, maka dalam kondisi ini hendaklah kita
mengucapkan 2 kalimat syahadat.
Sahabatku yang budiman,
subhanAllah, Imam Al-Ghazali, mengetahui kematiannya. Beliau menyiapkan
sendiri keperluannya, beliau sudah mandi dan wudhu, meng-kafani dirinya,
kecuali bagian wajah yang belum ditutup. Beliau memanggil saudaranya
Imam Ahmad untuk menutup wajahnya.
SubhanAllah. Malaikat maut
akan menampakkan diri pada orang-orang yang terpilih. Dan semoga kita
menjadi hamba yang terpilih dan siap menerima kematian kapanpun dan di
manapun kita berada. Aamiin. O:)
Shohihkah Khabar spt ini?? Mohon penjelasannya ustadz.. شُكْرًا
JAWAB:
Bismillah.
khabar tsb sudah dapat dipastikan bukan hadits Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Bahkan kalaupun kita berusaha mencari lafazh asli dari khabar tsb didlm
kitab2 yg memuat hadits2 Dho’if maka saya kira tidak akan ditemukan,
apalagi didalam kitab hadits Shohih, sdh pasti tidak akan ada.
Yg
jelas itu adalah DUSTA dan BATIL karena kandungan maknanya mendukung
suatu amalan bid’ah yg dilakukan pd hari2 tertentu dari kematian seorang
hamba.
Dan hal lain yg semakin menambah kuat keyakinan kita akan kedustaan dan kebatilan tsb ialah adanya kalimat berikut:
(IMAM AL-GHAZALI, MENGETAHUI KEMATIANNYA. BELIAU MENYIAPKAN SENDIRI
KEPERLUANNYA, BELIAU SUDAH MANDI DAN WUDHU, MENG-KAFANI DIRINYA, KECUALI
BAGIAN WAJAH YANG BELUM DITUTUP, dst)
Kalimat ini sangat jelas
dan gamblang akan kedustaan dan kebatilannya, karena Allah ta’ala tlh
mengkhabarkan kpd kita di dlm kitab-Nya (Al-Qur’an Al-Karim) bahwa tiada
seorang pun yg dapat mengetahui kapan dan dimana ia akan meninggal
dunia. Yang mengetahui hal tsb hanyalah Allah.
Kaum muslimin
rahimakumullah, Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan hanya di
sisi-Nya lah kunci-kunci ilmu gaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali
Dia” (QS Al An’aam: 59).
Apakah yang dimaksud kunci-kunci ilmu
gaib tersebut? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam -manusia yang
paling memahami Al Quran- menafsirkan bahwa kunci-kunci ilmu gaib
tersebut ada lima macam. Beliau bersabda yang artinya, ”Kunci-kunci ilmu
gaib ada lima, hanya Allah yang mengetahuinya: tidak ada yang tahu apa
yang terjadi esok hari kecuali Allah, tidak ada yang tahu apa yang
dikandung oleh rahim kecuali Allah, tidak ada yang tahu kapan turun
hujan kecuali Allah, tidak ada seorang pun yang tahu di bumi mana dia
akan meninggal, dan tidak ada yang tahu kapan terjadi hari kiamat
kecuali Allah.” (HR Bukhori)
Allah ta’ala juga berfirman yang
artinya, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan
tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui
apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok . Dan tiada seorang pun
yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Luqman: 34). Para ulama
menyebutkan bahwa kelima hal ini disebut dengan kunci ilmu gaib karena
kelima hal ini merupakan awal dan pintu gerbang dari hal-hal lain yang
mengikutinya.
Jadi, tidak boleh bagi kita mempercayai
kebenarannya, dan tidak boleh pula menyebarluaskannya kecuali dlm rangka
menjelaskan kpd umat Islam akan kedustaan dan kebatilannya.
Demikian jawaban yg dapat kami sampaikan. Smg bermanfaat. Wallahu a’lam bish-showab. Wabillahi at-taufiq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.